BAB II
HIPOTESIS
Landasan
Teori
Eangel et al. (1995) mendefinisikan
kepuasan konsumen adalah “ Satisfation is defined here as a
post-consumption evaluation that a chosen alternative at least meets or exceeds
expectations. In short, it has done at lest as well as you hoped it
would.”
Artinya kepuasan konsumen
didefinisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu alternative yang
dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan atau alternative tersebut
setidaknya terlaksana sebaik yang anda harapkan. Dari sisi perilaku konsumen,
kepuasan merupakan hasil proses evaluasi konsumen terhadap produk / jasa yang
digunakan berkaitan dengan upaya pemenuhan dari konsumen itu sendiri.
Dalam memberikan layanan yang
bertujuan untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan, ada beberapa yang dapat
diambil. Keuntungan yang terbesar yaitu kepercayaan pelanggan, karena pelanggan
menilai mutu produk atau jasa berdasarkan apa yang mereka lihat dan pahami.
Manfaat dari produk dan layanan yang diberikan kepada pelanggan harus mengarah
kepada peningkatan kesetiaan pelanggan (Armistead dan Clark, 1996).
Satisfaction = Service Performance –
Expection
Untuk memberikan layanan yang baik
kepada pelanggan, pertama kali harus mengetahui kebutuhan dan keinginan
pelanggan yaitu memastikan bahwa kebutuhan itu memuaskan. Perusahaan yang
memperoleh keuntungan karena memperhatikan kebutuhan pelanggan mengenal lima
obsesi antara lain :
1.
Kepuasan
pelanggan
2.
Mutu
produk / jasa
3.
Mendengarkan
keluhan dan saran pelanggan
4.
Memahami
faktor kunci layanan pada pelanggan
5.
Mencoba
bekerja dengan baik
Pendekatan
untuk mempelajari konsumen dalam membeli barang, ada 2 pendekatan :
1.
Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal.
2. Pendekatan Ordinal.
PendekatanKardinal
Kepuasan seorang konsumen dalam
mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan misalnya mata
uang. Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan
yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu
Tambahan kepuasan yang diperoleh
dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal
(Marginal Utility) Berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun (The
Law of Diminishing Marginal Utility), yaitu besarnya kepuasan marginal akan
selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus
menerus.
Kajian
Penelitian Sejenis
Di
lakukannya penelitian faktor – faktor yang mempengaruhi orang – orang merasa
puas terhadap pelayanan mini market.
·
Sri Rahayu Ningsih , Indomaret Terwaralaba Sekar Nareswari Cibubur
(2011)
Kehandalan
, daya tangkap, kepastian, perhatian, bukti wujud (bukti fisik)
·
Menurut Ade Rachmawati Nurfitri , Alfa mart Sawangan Depok (2011)
Ketersediaan
produk, harga produk, adanya promo discount, keramahan petugas, lokasi sangat
terjangkau
·
Menurut Dohot persadaan pangihuta, Alfamart Mekarsari (2010)
Ketersediaan
produk, harga produk, adanya promo discount, keramahan petugas, lokasi sangat
terjangkau.
Dari analisis di tiga lokasi
tersebut ternyata kepuasan konsumen di mini market mempunyai kepuasan yaitu ada
beberapa faktor , diantaranya :
1. Ketersediaan
produk (bukti wujud)
Jumlah
barang yang di butuhkan oleh konsumen tersedia untuk di jual ,sehingga saat
orng mencari barang tersebut selalu ada.
2. Harga
produk
Satuan
moneter atau ukuran termasuk barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh
hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa dan harga produk
merupakan unsur dari unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan di banding unsur bauran pemasaran yang lainnya
(produk, promosi dan distribusi).
3. Promo
discount
suatu
usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak
lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang
atau jasa yang dipasarkannya.
4. Keramahan
petugas
Suatu
sikap seseorang yang melayani konsumennya dengan baik dan sopan.
5. Lokasi
Posisi
atau titik spesifik dalam ruang fisik.
Hipotesis
Kualitas layanan adalah perspektif
konsumen dalam jangka panjang dan merupakan evaluasi kognitif dari transfer
jasa. Jadi kualitas layanan dapat di ukur melelui persepsi pelanggan mengenai
jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan.
Dengan di lakukannya penelitian di
berbagai lokasi atau tempat yaitu Cibubur, Depok dan Mekarsari maka faktor –
faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam mini market yaitu ketersediaan
produk, harga produk, adanya promo discount, keramahan petugas, lokasi sangat
terjangkau. Faktor tersebut merupakan alternative yang memenuhi atau melebihi
harapan terlaksananya rencana atau kegiatan dalam memberikan layanan dengan
baik. Maka dari beberapa faktor tersebut ,merupakan faktor – faktor yang
mempengaruhi kepuasan konsumen di alfamart Bekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar