I Can Be Your Tinkerbell and You Can Be My Peter Pan
Salah
satu phobia terbesarku adalah komitmen, itulah kenapa aku lebih suka menjalani
hubungan tanpa komitmen. Sebuah pertanyaan seolah menghantamku “Apakah Cinta
Itu Butuh Komitmen Sama Pacar?” seumur hidup aku memiliki masalah
yang kuketahui, tapi tak pernah ingin kucari solusi, aku selalu merasa bahwa
pada akhirnya cinta akan menemukan jalannya, mengantarku pada orang yang
seharusnya, entah siapa, tapi yang pasti dialah yang akan menemaniku menjalani
masa dewasa hingga menutup masa di usia senja.
Tak ingin mengingat sebenarnya, karena
siapapun dari kita kadang tak ingin berbicara tentang luka, kehilangan rasa
indah dari hatinya. Panggil aku apa saja, tapi sejujurnya aku menderita ketika
menjalani sebuah hubungan tanpa komitmen sebagai pengikatnya, HUBUNGAN TANPA
STATUS selalu menjadi pilihan teraman bagiku, karena aku selalu merasa bahwa JANGAN PERNAH MERASA MEMILIKI BILA TAK INGIN KEHILANGAN!
Aku salah! Aku cukup bodoh untuk
menyebutnya sebuah rasa, terlalu egois untuk dibuat menangis, terlalu sombong
hingga memilih berbohong, mengabaikan percikan di dada dan bersembunyi menjadi
sosok ceria, harus kukatakan kadang aku tersiksa.
Pernah seorang sahabat menyebutku tak punya hati! Dia salah
karena aku bukan tak memiliki, hanya membiarkannya tersembunyi, aku ingin dia
aman dan tak tersakiti, tapi aku salah, rasa akan tetap terdeteksi hati.
Pertama kali menjalin hubungan yang
berujung kecewa, hingga membuatku putus asa dan berhenti untuk percaya, hingga
mengambil sebuah kesimpulan; cinta sejati itu hanya untuk mereka, orang-orang dalam
dongeng dan kisah drama, takkan pernah ada di dunia nyata. Hidup dan
tumbuh remaja dengan dongeng klasik Disney membuatku banyak belajar dari sana
tentang kisah cinta yang indah. Mungkin gara-gara terbius dongeng Cinderella,
gadis beruntung yang hanya dengan meninggalkan sepatu kacanya akhirnya
mendapatkan cinta sejatinya lalu hidup bahagia selama-lamanya. Aku bukan Cinderella!
Tapi taukah kamu aku siapa?
Inilah
jawabannya; Tinkerbell! peri mungil dalam cerita Peter Pan, Tink dan Peter,
sahabat baik, mereka merasa mereka hanya sahabat, tapi ketika Wendy Darling
muncul di sana, Tink merasakan sebuah rasa menyiksanya, cemburu buta, Kadang cinta itu baru terasa ketika kita menyadari
bahwa seseorang yang kita pikir takkan pergi malah menemukan orang yang
menawarkan rasa yang dinantinya dari diri kita yang lupa memberi, kadang cinta
butuh kata dan bahasa, menunjukkan mungkin bisa, tapi tidak ada yang menjamin
bahwa apa yang kita tunjukkan bukanlah cara yang salah, hingga pada akhirnya,
kita menyesali akhir cerita.
Menjalani
hubungan saat dewasa kadang membuat
kita egois, kadang kita tak perlu memproklamirkan diri dengan proses “Menembak”
dengan peluru kata “Are you Gonna be My Lover?” atau semacamnya,
pada dasarnya pacaran sekarang tak berbeda dengan hubungan tanpa status, tanpa
komitmen jelas, tanpa legalitas. Karena keegoisan kita, agar bisa menyebrang ke
hati dengan gampang dikala bosan menyerang atau karena pacaran tak lebih dari
sekedar “have fun”
Aku punya masalah sama, yang kutau
jawaban tapi tak ingin kulakukan untuk menjadikan sebuah proses penyembuhan,
menikmati sebuat ikatan tanpa komitmen adalah sebuah kenikmatan, tapi sampai
kapan? Ibaratnya aku tau aku tersesat dan lebih menyesatkan diri dalam labirin
kebingungan, walau berkali-kali telah kutemukan jalan keluar, mungkin karena
jiwa petualang yang begitu kehausan.
Teringat lagi pertanyaannya; “Apakah Cinta
Itu Butuh Komitmen Sama Pacar?” jawabannya; TENTU SAJA! Karena…cintalah komitmennya, itu jika kamu
mencintai pacarmu, tapi jika tidak…berarti yang kalian jalani bukanlah cinta
yang berkomitmen. Aku
percaya, karena aku mengalaminya, aku memilih tidak menjalani sebuah hubungan
karena aku belum yakin dengan cinta yang kurasakan, berarti tidak ada komitmen
dalam cinta itu, sehingga walau ada sedikit bekas luka saat berpisah, aku tak
membutuhkan waktu lama untuk penyembuhannya.
Ingat
kisah Tink dan Peter? Pada akhirnya…Wendy pergi dan tumbuh dewasa, semuanya
berubah, tapi ada yang tak pernah berubah, mereka berdua, walau tanpa kata-kata
tapi dalam hati, walau kadang tak mengerti, cinta itu ada diantara mereka….
Yang kuketahui, dalam
cinta pasti di lengkapi komitmen, tapi pacaran bisa tanpa cinta hingga belum
tentu itu sebuah komitmen… aku belum menemukan komitmenku,
karena belum yakin akan cinta yang datang padaku, baik dalam pacaran atau
status tanpa penjelasan, tapi yang jelas…suatu hari nanti setelah aku menemukan
cinta dan siap menjalani hubungan dengan komitmen yang diikat oleh cinta itu,
maka aku yakin aku akan aku mengucapkan kalimat ini; I can be your Tinkerbell and you can be my
Peter Pan then when we can fly away together off to Neverland…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar