Minggu, 09 Juni 2013
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
TULISAN
Merindukan
kisah
cinta masa sekolah….buat yang masih sekolah, jangan jadiin kisah
cintamu nanggung, kayak ulangan yang cuma dapat nilai Delapan bukannya
Sembilan ,
hehehehe :P
Romantisme Masa Sekolah
Kadang
sekolah benar-benar menguras energi, pikiran, hati dan perasaan, apalagi bila
kita bicara tentang tumpukan tugas, ulangan, ujian akhir, juga tentang terror masa depan yang begitu
menakutkan. Buatku, kadang sekolah tak lebih buruk dari penjara; dengan seragam
yang jauh dari modis (seandainya kami punya seragam sekeren milik Blair Waldorf
di Gossip Girl), jutaan aturan, juga guru penuh tuntutan (Anggaplah yang
menulis paragraf ini adalah seseorang yang begitu payah di sekolah, bukannya
seseorang yang sekarang sudah dewasa dan begitu betah dengan sekolah hingga
mengabdikan hidupnya sebagai guru :P) Sejujurnya sekolah tidak seburuk itu,
kadang dramatisasi dan kelebaian memang diperlukan (hahahaha :D)
Tapi sekolah akan terasaaaaaaaa
seperti surga bila kita bicara tentang CINTA …
Percayalah padaku, kadang cowok
imut-imut dari kelas sebelah adalah alasan kita untuk ke sekolah, walaupun di
jam pertama kamu harus berhadapan dengan Matematika…atau yeah…mungkin alasan
kamu ikutan klub debat hanya gara-gara kamu naksir sama ketua klub-nya. Hey aku
ingin bertanya, berapa banyak diantara kita yang mengalami cinta pertamanya di
bangku sekolah? Kupikir sekarang aku cuma ingin menulis beberapa hal romantis ala
cinta anak sekolah.
1.
MOS
Waktunya
buat cari inceran, lirik kakak kelas yang cute
atau… cowok kece di bangku belakang kamu, pasti ada banyak hal-hal silly yang terjadi pada masa orientasi, kayak
kakak pendamping yang hobinya hukum cewek paling cantik di kelas, atau kakak
kelas yang jadi sok seleb gara-gara tanda tangannya diburu, atau kayak tugas
bikin surat cinta di hari terakhir MOS buat para kakak kelas …hahaha katanya
MOS buat akrabin para siswa, tapi ujung-ujungnya masa MOS jadi ajang buat PDKT,
kan?
2.
Jadi
Secret Admirer
Mungkin
kamu naksir kapten basket yang cool atau
Ketua OSIS yang cupu tapi imut-imut, atau mungkin anak Rohis tapi cintamu
kehalang gara-gara si anak basket punya cewek anak Cheers yang jutek abis, si
Ketua OSIS terlalu sibuk sama organisasinya, trussss si anak Rohis emang nggak
boleh pacaran, nah lho! Kadang jadi dilema kan? Nah dalam kondisi kayak gini
nih kadang jadi alasan untuk seseorang jadi secret
admirer, tapi jadi secret admirer
tuh penuh tantangan dan memacu kreativitas. Pengen ungkapin perasaan tapi takut
ditolak, tapi bisa jadi emang ada keinginan untuk nunjukkin tapi tidak dengan
terang-terangan jadi ngirim surat, bikin kejutan, masang senyum malu-malu pas papas
an, pernah mengalami? Pasti tau rasanya!
3.
Naksir guru muda yang single
Kadang
diantara sekian guru ada tuh salah satunya yang charming, tuh bisa jadi alasan kenapa kita jadi suka sama pelajaran
yang kita benci, misalnya kayak guru bahasa Inggris yang keren, banyak tuh
temen-temen sekolah yang alasan minta dikursusin sepulang sekolah, paling nggak
enak kalo guru PPKn yang ditaksir, nyaris ga ada alasan untuk coba diPDKT-in.
4.
Ditaksir temen sekelas
Tiba-tiba
ada pesawat kertas mendarat di mejamu yang berisi pesan “are you gonna be my girl?” atau mungkin ada anak cowok rese’ yang
bertingkah nyebelin cuma untuk narik perhatian, atau anak yang keringet dingin
setiap kali kamu senyumin dia, atau anak cowok yang tiba-tiba jadi punya
keterampilan nyampulin buku, atau nulisin kamu catatan pas kamu sakit, atau
ngajakin kamu pulang bareng, nah lho! Tuh anak kemungkinan besar naksir kamu, kadang
seru juga pacaran dengan teman sekelas …bisa tambah semangat belajar dan bakal
jadi tengsin berat kalo kamu sampe punya nilai ulangan nggak bagus, tapi bakal
ribet pas putus dan udah jadi mantan.
5.
Nyatain Cinta di Pensi
Pas
pensi banyak banget tuh yang jadian, kadang pensi jadi event paling ditungguin dan dianggap sebagai waktu yang tepat buat
nyatain perasaan, bakalan romantis pas kamu nyatain perasaan band yang lagi
manggung lagi nyanyiin lagu cinta, tapi bakal gak enak kalo ditengah-tengah
pensi kamu nyatain cinta tapi ditolak mentah-mentah, buat yang nggak kuat
mental, jangan coba lakuin ini, percayalah!
6.
Hari Kelulusan
Jaman
baca komik Jepang, di Jepang ada tradisi minta kancing baju kedua anak cowok
pas hari kelulusan, FYI The second button of
a school uniform means a token of love in Japan…
kenapa harus kancing nomor dua? Jawabannya karena letaknya dekat dengan hati …hmmmm
nggak tau deh di Indonesia ada cewek yang nekat minta kancing baju anak cowok
nggak yah??? Tapi yang jelas buatku itu salah satu tradisi ala anak sekolah
Jepang yang cute and romantic.
7.
Prom Night
Tidak
ada yang bisa mengalahkan romantisme di malam prom; beban sekolah udah tiada,
saatnya berpestaaaaaaaa!!! Pertanyaannnya, buat apa para cewek pake dress cantik buat apa para cowok berubah
jadi charming? Karena inilah saat
yang paling istimewa di akhir masa sekolah! hey buat yang udah lama mendam hati
nih saat paling bagus buat ending-in,
diterima bakal dikenang sampai mati, ditolak? Toh nggak bakal ketemu lagi :P
Tugas softskill Bahasa Indonesia 2
TULISAN
Ketika Ibu Membawa Masa Lalu
Aku lebih suka menciptakan kisah masa
kanak-kanakku dengan indah, hingga aku mengubur segala kenangan pahitnya,
alhasil, aku sungguh-sungguh melupakan masa laluku.
***
Jika
kamu bertanya bagaimana diriku, maka akan kudeskripsikan bagaimana aku, aku
wanita dewasa, mandiri, menarik. Jangan tanyakan usia, karena itu adalah
pertanyaan yang membuat sensitif bagi wanita manapun, aku cukup matang untuk
menikah, dan akan menikah sebentar lagi dengan sepupuku, ini jaman modern,
menikahi keluarga sendiri memang terdengar seperti perjodohan yang menyedihkan,
dimana si cewek terlalu putus asa karena tuntutan usia, dan para keluarga
memaksakan adanya perayaan. Sejujurnya, ini bukan perjodohan, aku dan sepupuku
saling jatuh cinta itu saja. Tidak melanggar hukum adat maupun hukum alam,
menikahi saudara sepupu tidak termasuk incest,
kan?
Hari-hari
ini aku disibukkan oleh pekerjaan yang melelahkan, menyelesaikan yang harus
diselesaikan sebelum aku memasuki masa cutiku (aku adalah Head of Public Relations di salah satu Hotel bintang lima terkenal) juga oleh
persiapan pernikahanku, belum lagi acara makan malam keluarga nanti malam dan
juga, astaga aku lupa, aku harus menemui ibuku sekarang, driver-ku sudah menjemputnya dari airport dan sekarang aku harus menemuinya di apartement-ku. Ada rasa aneh dan canggung saat aku harus menemui
ibu, wanita yang melahirkan aku.
Beliau
duduk di sana, terlihat anggun dan bijaksana, duduk tenang di sofa ruang
keluarga “Apa kabar nak?” sapanya hangat, aku mencium tangannya lalu kedua
pipinya, aromanya, hangat, berbau alami kayu manis, cendana, dan mawar. Aku
duduk disampingnya, beliau memelukku.
Aku
tersenyum padanya, menatap jauh ke dalam matanya, berapa lama kami tak
berjumpa? Yang kutahu, aku pergi begitu saja dengan salah satu kerabat Ayah,
yang sekarang kupanggil Papa dan Mama, mereka mengangkatku sebagai anak, dan
jadilah aku sebagai anak bungsu dari dua kakak laki-laki.
Kurasa
jawaban ‘baik’ tak cukup mewakili rentang perjalanan waktu yang terlewati
antara kami, tapi aku tak punya jawaban lain.
“Baik
bu, ibu apa kabar?” aku menggenggam tangan beliau, sedikit kasar pada
telapaknya, menunjukkan bahwa beliau pekerja keras. Berbanding terbalik dengan
tanganku yang kuku-kukunya dirawat oleh teknik perawatan kuku ala Prancis, manicure, hal yang wajib kulakukan di
akhir minggu, bersamaan dengan perawatan memanjakan diri lainnya yang disukai
para wanita.
Beliau
tak menjawab hanya menatapku dalam tatapan teduh seorang ibu, aku tau beliau
sangat merindukanku walau harus kuakui aku tak terlalu rindu, kadang aku bahkan
nyaris melupakan wajah beliau, walaupun harus kuakui aku mewarisi wajah ini
dari dirinya.
“Nak”
Itulah yang dikatakannya sebelum terhenti dan membiarkan air matanya mengalir
di pipi. “Kamu sudah dewasa” serasa tak percaya, beliau mengulangi lagi,
kalimat itu. “Kamu sudah dewasa.” Yang kulakukan hanya tersenyum dan mengangguk
kaku.
“Kamu
akan menikah…”
Aku
mengangguk lagi dan tersenyum
“Ibu
bangga padamu nak…”
Aku
tersenyum dan merasa bahwa bayangan beliau sedikit bergoyang, seperti
pemandangan terhalangi kaca berembut kala hari hujan.
“Ibu
senang melihatmu, nak” Beliau mengusap rambutku dan bersenandung kecil, lagu
masa kecilku, yang sejujurnya sudah kulupakan, aku tak lagi mengingat masa-masa
lalu, saat aku masih tinggal dengan ibu di kota kecil tempat kelahiranku dulu.
Sejujurnya aku sendiri yang mengubur memori itu dan menciptakan kenangan baru,
yang lebih menyenangkan dan lebih indah.
“Kamu
akan menikahi kakakmu, nak” ada sela tawa entah bahagia atau hanya ingin
membuatku senang. Dalam konsep ibuku, sepupu itu adalah seperti kakak sendiri,
dan yah aku memanggil calon suamiku hingga kini dengan sebutan kakak. Kak Diaz.
Aku
mengangguk, entah bagaimana aku tak bisa membuang rasa canggung ini.
“Masih
ada dalam kenangan ibu saat kamu kecil dulu, kamu dan kakakmu itu sering
bermain-main di halaman belakang rumah nenekmu, kamu akan tertawa-tawa dan pulang
dalam keadaan menangis, kakakmu itu memang paling suka menggodamu.”
Aku
memutuskan untuk tertawa kecil, kurasa itu akan terdengar lucu tapi tak begitu
menurut ibuku.
“Ibu
masih ingat nak, saat kamu ketakutan, kakakmu bandel, menakuti-nakutimu dengan
capung dan belalang, yang barusan ditangkapnya dengan teman-teman nakalnya.
Kamu selalu di samping ibu, duduk diam sambil menyanyi, kita menyanyi
bersama-sama ya nak, masih ingat lagu kesayanganmu?” jujur aku tak ingat “
ambilkan bulan bu, ambilkan bulan bu …yang selalu bersinar di langit…” ibu
menyanyi dengan parau. Aku ingin melanjutkan nyanyiannya, tapi entah mengapa
tak bisa terucap di lidahku, kupikir masa kecilku dulu, aku lebih akrab
menyanyikan lagu lainnya, seperti; Its Raining Its Pouring, My Bonnie, atau Old
MacDonald juga BINGO. Sejujurnya itu adalah lagu yang sering kudendangkan saat
aku telah pergi dari ibu. Saat aku bersama keluarga baruku.
“Masih
ingat nak, apa yang ibu lakukan sambil kita bernyanyi bersama? Ibu membersihkan
beras tante Novi, calon ibu mertuamu itu, menjahitkan baju-bajunya yang sobek, membersihkan
biji-biji kapuk dari bantal dan kasurnya, bahkan menumbuk kopi tradisional, Om
mu memang suka kopi jahe kampung. Ibu sering terkenang nak, bagaimana kita
dulu, agar bisa makan. Mesti bekerja untuk keluarga sendiri, ayahmu terlalu
cepat pergi jadi ibu sendiri membesarkanmu, untung Om Agung sayang padamu nak,
sekarang kamu jadi orang sukses nak, ibu bangga” beliau mengangkat kerah
bajunya untuk mengapus air mata.
“Alhamdulilah,
kita tak lagi terhina nak.” Beliau mengelus pipiku menatap dalam pada mataku.
“Terima kasih sudah buat ibu bangga” dia menangis, tak sanggup menatap matanya
yang tergenang cairan kesedihan. Aku bangkit dari sofa dan berlari menuju
kamar. Aku mengenang segalanya sekarang, saat ibuku harus seperti pembantu di
rumah saudara iparnya, bagaimana tanteku memerintahnya seakan beliau manusia
tanpa lelah, bagaimana Kak Diaz akan merecoki ibuku dengan membuatku menangis,
bagaimana…sejujurnya tak ingin kukenang, telah kulupakan segalanya, tak lagi
ingin menengok ke belakang. Tapi bayangan itu seolah datang dan memberitahuku
bagaimana pahitnya masa laluku. Kupandangi fotoku dan kak Diaz yang tertawa bahagia-lepas
dalam figura kayu mengkilat, entah mengapa, kini, kenangan masa kecil itu mengaburkan
tawa bahagia di sana, tak bisa kuputuskan memilih yang mana. Apa aku harus
kembali mengenang masa lalu dan mempertimbangkan masa depanku ataukah seperti
dulu, berpura-pura, selamanya?
Tugas softskill Bahasa Indonesia 2
TULISAN
Romantic is Childish; Pacaranmu Membosankan? Bersikaplah Kekanak-kanakan!
Apa
kabar kehidupan romantismu belakangan ini? Membosankan? Yeah kadang kita
merasakan kebosanan amat sangat dalam sebuah hubungan, karena berbagai hal.
Mungkin kita mengeluhkan ada banyak hal yang membuat kita menjadi tak bahagia
belakangan ini.
Berhenti
mengeluh dan lakukan hal sederhana yang menjadikan hubungan romantismu kembali
menyenangkan! Bersikaplah kekanak-kanakan! Jangan menggeleng! Karena aku serius
dengan ucapanku! Pernahkah kau sadari betapa mudahnya bagi anak-anak untuk
bahagia? Gali kembali sisi kekanak-kanakan dalam dirimu. Percayalah padaku,
kadang bersikap dewasa itu mempersulit kita untuk menikmati kebahagiaan dalam
cinta.
Aku
cuma mau membuktikan bahwa sikap kekanak-kanakan diperlukan untuk menjadi
pemanis yang romantis, percayalah cinta
itu sederhana dan kamu bisa mendapatkannya di mana saja dengan begitu mudah.
Kamu hanya perlu mempercayainya dan mulai melakukannya! Lakukanlah 10 hal
kenakak-kanakan ini.
1.
Berbagi Cinta dan
Cokelat
Anak-anak
suka cokelat, dan yeah orang dewasa juga, lupakan berapa mahal biaya ke dokter
gigi atau jumlah kalori, yang harus kamu tau cokelat punya pennylethilamine, zat yang terkandung dalam cokelat ini mempunya
efek sama di otak saat kita jatuh cinta, cokelat membuatmu bahagia, jangan
tunggu Valentine tiba, segera keluar rumah, beli beberapa cokelat, dan bagi
cokelatmu dengan pacarmu.
2.
Rasakan Manisnya
Gula-gula
Manis?
Siapa yang tak suka? Jangan pikirkan diabetes ataupun ancaman batuk dan
penyakit lainnya, sesekali kita perlu menikmati sesuatu yang kita pantang
bersama orang yang kita sayang. Orang dewasa berpikir rumit, terlalu banyak
gula, mengancam kesehatan? Baiklah, tapi hal-hal manis bisa bikin bahagia,
nikmati tapi jangan berlebihan!
3.
Tiup Permen Karet dan
Tertawa
Salah
satu aroma favorite-ku adalah wangi
permen karet, manis dan menyenangkan, kadang aku merindukan aroma itu
sewaktu-waktu. Cobalah tinggalkan permen karet mint yang
menyegarkan nafas, kunyah permen karet aneka rasa, tiup
balonnya, dan tertawalah ketika balon itu pecah, bisa jadi sangat lucu
dan
seru. Sesekali bertingkah konyol di depan pacar bukan hal bodoh. Selain
permen karet mungkin bisa mencoba meniup gelembung sabun ala anak-anak.
4.
Berlari dan Melompat
Menggapai Bahagia
Anak-anak
itu hiperaktif, mereka tak pernah lelah melakukan banyak hal. Berlari dan melompat-lompat
adalah salah satu hal yang sering mereka lakukan. Jangan takut terjatuh saat berlari
dan melompat, tapi sedikit insiden bisa membuktikan apakah pasanganmu,
setidaknya mau memasangkan plester atau memijat kakimu yang keseleo.
5.
Bersepeda Keliling Kota
Stop Public Display of
Affection! Jangan pikirkan! keluar dan pamer kebahagiaan
diantara kalian, dunia memang bukan milik kalian berdua, tapi apa salahnya
menebar cinta di mana-mana? Ada yang sirik? Itu masalah mereka!
6.
Romantisme di Bawah
Deras Hujan
Musim
hujan tiba? Lupakan payungmu mari bersenang-senang di bawah hujan! Berjalan di
tengah hujan dan kebasahan bisa mengurangi ketegangan, perhatikanlah anak-anak
yang gembira saat hujan tiba, kalian bisa mencobanya, setelahnya jangan lupa,
sesuatu yang hangat dan obat anti flu!
7.
Menarilah dengan Gembira
Clubbing di
malam hari butuh biaya lagipula agak kurang menyenangkan jika kamu termasuk
tipe cemburuan, lakukan saja hal sederhana. Putar lagu favorite di IPodmu dan
ajak pasanganmu berdansa, mungkin lagu jadul Olivia Newton John dan John
Travolta yang You Are The One That I Want bisa di coba.
8.
Hey! Gendong Aku, Sayang!
Untuk
seorang cewek kadang bersikap manja bisa datang tiba-tiba, lompatlah ke
punggung pacarmu dan minta dia berjalan sekeliling rumah sambil menggendongmu.
Bobot tubuhmu berat? percayalah pasti takkan terasa bila kamu membisikkan kata
cinta dan rayuan di telinga kekasihmu!
9.
Nyalakan Kembang Apimu!
Kamu
tak perlu menunggu perayaan tahun baru untuk membakar kembang api. Beli kembang
api batangan dan nikmati kelap-kelip indahnya bersama pacarmu.
10.
Warna-warni Balon
Ketika
berjalan-jalan, biasanya di tepian jalan terdapat penjual balon helium. Belilah
beberapa, bawa serta bersama kalian di sepanjang perjalanan, percayalah takkan
kekanak-kanakan.
Hey jawab pertanyaanku, bukankah
menjadi kenak-kanakan itu (kadang) juga menyenangkan?
Tugas softskill Bahasa Indonesia 2
TULISAN
I Can Be Your Tinkerbell and You Can Be My Peter Pan
Salah
satu phobia terbesarku adalah komitmen, itulah kenapa aku lebih suka menjalani
hubungan tanpa komitmen. Sebuah pertanyaan seolah menghantamku “Apakah Cinta
Itu Butuh Komitmen Sama Pacar?” seumur hidup aku memiliki masalah
yang kuketahui, tapi tak pernah ingin kucari solusi, aku selalu merasa bahwa
pada akhirnya cinta akan menemukan jalannya, mengantarku pada orang yang
seharusnya, entah siapa, tapi yang pasti dialah yang akan menemaniku menjalani
masa dewasa hingga menutup masa di usia senja.
Tak ingin mengingat sebenarnya, karena
siapapun dari kita kadang tak ingin berbicara tentang luka, kehilangan rasa
indah dari hatinya. Panggil aku apa saja, tapi sejujurnya aku menderita ketika
menjalani sebuah hubungan tanpa komitmen sebagai pengikatnya, HUBUNGAN TANPA
STATUS selalu menjadi pilihan teraman bagiku, karena aku selalu merasa bahwa JANGAN PERNAH MERASA MEMILIKI BILA TAK INGIN KEHILANGAN!
Aku salah! Aku cukup bodoh untuk
menyebutnya sebuah rasa, terlalu egois untuk dibuat menangis, terlalu sombong
hingga memilih berbohong, mengabaikan percikan di dada dan bersembunyi menjadi
sosok ceria, harus kukatakan kadang aku tersiksa.
Pernah seorang sahabat menyebutku tak punya hati! Dia salah
karena aku bukan tak memiliki, hanya membiarkannya tersembunyi, aku ingin dia
aman dan tak tersakiti, tapi aku salah, rasa akan tetap terdeteksi hati.
Pertama kali menjalin hubungan yang
berujung kecewa, hingga membuatku putus asa dan berhenti untuk percaya, hingga
mengambil sebuah kesimpulan; cinta sejati itu hanya untuk mereka, orang-orang dalam
dongeng dan kisah drama, takkan pernah ada di dunia nyata. Hidup dan
tumbuh remaja dengan dongeng klasik Disney membuatku banyak belajar dari sana
tentang kisah cinta yang indah. Mungkin gara-gara terbius dongeng Cinderella,
gadis beruntung yang hanya dengan meninggalkan sepatu kacanya akhirnya
mendapatkan cinta sejatinya lalu hidup bahagia selama-lamanya. Aku bukan Cinderella!
Tapi taukah kamu aku siapa?
Inilah
jawabannya; Tinkerbell! peri mungil dalam cerita Peter Pan, Tink dan Peter,
sahabat baik, mereka merasa mereka hanya sahabat, tapi ketika Wendy Darling
muncul di sana, Tink merasakan sebuah rasa menyiksanya, cemburu buta, Kadang cinta itu baru terasa ketika kita menyadari
bahwa seseorang yang kita pikir takkan pergi malah menemukan orang yang
menawarkan rasa yang dinantinya dari diri kita yang lupa memberi, kadang cinta
butuh kata dan bahasa, menunjukkan mungkin bisa, tapi tidak ada yang menjamin
bahwa apa yang kita tunjukkan bukanlah cara yang salah, hingga pada akhirnya,
kita menyesali akhir cerita.
Menjalani
hubungan saat dewasa kadang membuat
kita egois, kadang kita tak perlu memproklamirkan diri dengan proses “Menembak”
dengan peluru kata “Are you Gonna be My Lover?” atau semacamnya,
pada dasarnya pacaran sekarang tak berbeda dengan hubungan tanpa status, tanpa
komitmen jelas, tanpa legalitas. Karena keegoisan kita, agar bisa menyebrang ke
hati dengan gampang dikala bosan menyerang atau karena pacaran tak lebih dari
sekedar “have fun”
Aku punya masalah sama, yang kutau
jawaban tapi tak ingin kulakukan untuk menjadikan sebuah proses penyembuhan,
menikmati sebuat ikatan tanpa komitmen adalah sebuah kenikmatan, tapi sampai
kapan? Ibaratnya aku tau aku tersesat dan lebih menyesatkan diri dalam labirin
kebingungan, walau berkali-kali telah kutemukan jalan keluar, mungkin karena
jiwa petualang yang begitu kehausan.
Teringat lagi pertanyaannya; “Apakah Cinta
Itu Butuh Komitmen Sama Pacar?” jawabannya; TENTU SAJA! Karena…cintalah komitmennya, itu jika kamu
mencintai pacarmu, tapi jika tidak…berarti yang kalian jalani bukanlah cinta
yang berkomitmen. Aku
percaya, karena aku mengalaminya, aku memilih tidak menjalani sebuah hubungan
karena aku belum yakin dengan cinta yang kurasakan, berarti tidak ada komitmen
dalam cinta itu, sehingga walau ada sedikit bekas luka saat berpisah, aku tak
membutuhkan waktu lama untuk penyembuhannya.
Ingat
kisah Tink dan Peter? Pada akhirnya…Wendy pergi dan tumbuh dewasa, semuanya
berubah, tapi ada yang tak pernah berubah, mereka berdua, walau tanpa kata-kata
tapi dalam hati, walau kadang tak mengerti, cinta itu ada diantara mereka….
Yang kuketahui, dalam
cinta pasti di lengkapi komitmen, tapi pacaran bisa tanpa cinta hingga belum
tentu itu sebuah komitmen… aku belum menemukan komitmenku,
karena belum yakin akan cinta yang datang padaku, baik dalam pacaran atau
status tanpa penjelasan, tapi yang jelas…suatu hari nanti setelah aku menemukan
cinta dan siap menjalani hubungan dengan komitmen yang diikat oleh cinta itu,
maka aku yakin aku akan aku mengucapkan kalimat ini; I can be your Tinkerbell and you can be my
Peter Pan then when we can fly away together off to Neverland…
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
TULISAN
Big Girl You Are Beautiful
Aku
merindukan senyumanmu yang sebenarnya, bukan titik dua dan tutup kurung
Pesan singkat di WhatsApp messanger-ku, dari seseorang yang berarti
sekali bertahun-tahun lalu, membuatku mau tak mau memandang cermin ukuran badan
yang berada di kamar tidurku. Aku menatap diriku di sana; cantik, menarik,
dengan badan tinggi semampai, rambut ekor kuda dan senyum ceria. Aku
mengerjapkan mata, dan semuanya berubah menjadi; seorang wanita bertubuh
raksasa, gendut, jerawatan, dengan rambut Bob yang alih-alih modis untukku,
malah makin memperjelas wajah chubby
yang mengingatkan aku pada kartun favorite
murid-murid TK-ku, yeah, benar Dora The Explorer, hanya saja aku tak punya
sahabat seperti, Boots si monyet.
Fiuuuh, aku menghempaskan tubuh ukuran
karung berasku ke sofa tiup, yang langsung mengempes, saat penutup udaranya
terlepas begitu aku mendudukinya. “Gendut, gendut, gendut!” aku memaki diriku,
tapi anehnya, aku malah mencomot beberapa keping cookies bertabur choco chips
dalam toples di sampingku.
“Memangnya
kenapa kalo aku gendut?” aku malah bertanya pada bayanganku dalam kaca!
“Cowok-cowok
suka cewek Barbie! Bukannya seekor Babi!” aku seolah-olah mendengar bayangan di
cermin mengejekku tanpa belas kasihan.
Tiba-tiba
saja aku ingin kembali seperti dulu, saat aku adalah kapten Cheer Leader dan Yoga adalah kapten Tim
basket sekolah, betapa sempurnanya hidupku pada masa itu, sementara sekarang
aku seperti si Badut lucu.
***
“Yoga mau ketemu gue lagi Ndin” aku
bicara dalam nada panik pada Andina sahabatku. Sudah lima tahunan aku tak
bertemu Yoga dia menuntut ilmu di luar negeri, aku sedikit berharap cinta lama
itu bersemi kembali, tapi mungkinkah dengan keadaanku yang seperti ini? “sumpah
gue bener-bener nggak nyadar, tiba-tiba aja body
gue melar!”
“Hahahahaha salah elo juga tuh body nggak dijaga” jawabnya enteng.
“Anak-anak suka sama pelukan bu
gurunya yang hangat” aku mencoba membela diri
“Tapi cowok suka meluk cewek ramping,
kayak gue” Andina memutar bola matanya, dan dia benar.
“Tapi gapapa deh jadi cewek gendut minimal nggak takut dipeluk
kayak meluk cewek anorexia, huh bisa-bisa
patah jadi dua” aku masih mencoba bertahan dengan pendapat yang dipaksakan.
“Punya cewek penderita anorexia, bikin irit, makannya dikit,
nah cewek ukuran gentong? Makannya dobel! Bikin jebol kantong hahahahaha”
Andina benar-benar tega, yeah dia emang nggak salah.
“Trussss gue mesti gimana?”
Andina mengangkat bahunya dan tersenyum
“Kira-kira Yoga masih ngenalin elo nggak yah?” Andina menatapku, bukan ke
wajahku tapi kearah tubuh raksasaku, dia tertawa mengejek dan berlalu, Andina
memang kadang-kadang menyebalkan, bukan kadang-kadang yeah dia memang selalu
menyebalkan, aku juga tak mengerti apakah ikatan diantara kita layak disebut
persahabatan? Entahlah.
***
Obrolan singkat dengan Andina
membuatku mengambil keputusan bijak tapi menyakitkan, aku harus melupakan Yoga,
tak menjawab pesannya, tak mengangkat telponnya, menghindarinya perlahan,
melupakannya, tak perlu terlalu menyesakan dada karena nantinya tak perlu
mengucapkan selamat tinggal. Inilah cara terbaik, daripada aku harus menahan
malu, ketika Yoga melihatku seperti ini, dan dia malah pergi melarikan diri,
karena aku bukan lagi Alia yang pernah dipacarinya dulu. Seandainya bisa
mengulang sekali lagi masa itu.
***
Aku
sedang menikmati brunch di salah satu
café favorite-ku seorang diri, tapi
menu di depanku bisa membuat orang-orang menggeleng-gelengkan kepala
berkali-kali. Hey aku aku yang menikmatinya! Kenapa orang lain mesti peduli? selera
makanku adalah masalahku!
Astaganaga,
inilah hal yang paling kubenci jika aku makan tanpa konsentrasi, manakala aku
harus berjuang keras agar bisa bernafas, saat sepotong Pumpkin-Ginger Waffles tersangkut ditenggorokkan, aku buru-buru
melegakkannya dan berharap Jasmine Tea mampu melancarkan makanan yang tiba-tiba
saja macet itu, aku menahan diri agar tak batuk, apalagi sampai menarik
perhatian dua orang yang duduk di meja depanku. Sejujurnya insiden ini juga
karena aku melihat mereka; Yoga dan Andina, mengapa mereka terlihat begitu
sempurna bersama?
Sial!
Aku sudah tak mampu lagi menahan, aku bahkan bisa menatap wajahku memerah di
balik nampan perak, dan batuk-batuk itu meledak begitu saja, keras dan
benar-benar memalukan, semua mata tertuju padaku, mau tak mau aku menjadi
tersipu. Ditengah derita yang kualami, hal yang tak kuinginkan terjadi Yoga
berbalik dan menatapku. Oh Tuhan! Dia melihatku, menatapku dalam keadaan
begini, aku benar-benar ingin bunuh diri, saat ini, tapi yang kulakukan adalah
tindakan pecundang, membuka dompet, mengeluarkan beberapa lembaran, lalu pergi.
Tapi aku tau Yoga menatapku hingga jauh.
***
Saat
paling menyenangkan adalah saat bermain di jam istirahat bersama anak-anak,
kami bisa tertawa bersama-sama; menikmati hangatnya matahari, menari,
bernyanyi, bersenang-senang bersama mereka membuatku menyadari tak perlu ada
yang dikhawatirkan di dunia ini. Aku mencintai anak-anak, kepolosan mereka,
kelucuannya, serta canda tawa, dan perasaan suka cita yang alamiah, mereka
bahagia dengan cara yang sederhana, tidak seperti kami para orang dewasa.
“Boleh peluk bu guru?” permintaan
malu-malu dari Pippy, hari ini dia agak sakit, sedari tadi dia terlihat
tersiksa dengan meler dan juga pantangan menikmati Ice Cream cokelat
kesukaannya.
“Selama yang Pippy mau” aku
memelukknya dan menggelitiknya agar dia tertawa dan juga merasakan suka cita
teman-temannya.
“Bu guru sayang sama aku?” dia bertanya
manja
“Sangaaaaaaaaaaaat sayang”
“Sama anak-anak yang lain?”
“Sayang juga, bu guru sayang sama
semua yang ada di sini” aku meyakinkannya.
“Termasuk, sama om yang itu juga?”
Pippy menunjuk seseorang yang berdiri tak jauh dari bangku taman tempat kami duduk.
Aku tak menyadari, ternyata ada orang
yang memperhatikan kami bermain sedari tadi, Yoga berdiri di sana, saat
melihatku, seulas senyum mengembang di bibirnya.
“Hmmm…pelukannya udahan sayang?”
Pippy mengangguk, dan aku melepas
pelukanku, dia turun dari pangkuanku dan berlari kea rah teman-temannya yang
bermain tali.
“Hey” Yoga menyapaku, dan duduk di
sampingku.
“Hey” aku membalasnya dan memberinya sebuah
senyuman
“Apa kabar?” dia bertanya, entah
terlalu formal, atau memang karena kecanggungan
“Baik, kamu?”
“Kemarin, kenapa pergi begitu saja?”
aku tak percaya, ternyata dia langsung bertanya, kuharap dia melupakannya.
Aku diam tak tau harus menjawab apa.
“Alia, senang bertemu lagi denganmu” Katanya
lagi, dia menatapku, tatapannya membuatku malu, aku tak ingin dia melihatku
seperti ini, tapi ternyata aku tak bisa menghindari.
“Kamu dan Andina…?”hey apa yang kutanyakan?
Mengapa pertanyaan yang begitu bodoh keluar begitu saja dari bibirku. “Hmmmm…. Kalian
terlihat sempurna” sekarang kata-kataku benar-benar salah total.
“Forget
it!” Dia seperti tak suka membahasnya ”I
miss you, udah lama pengen ketemu kamu” tiba-tiba saja dia mengatakannya,
Aku
tersenyum, tak tau harus berkata apa.
“Hey
aku bukan Alia yang lama” aku mencoba tertawa tapi yang bisa bibirku bentuk
hanyalah sebuah senyumanku yang biasa “Nggak ada lagi Alia yang seksi kayak
dulu lagi, aku si badut gendut” semoga hal itu terdengar seperti lelucon, bukan
seperti pengakuan penuh penyesalan.
Dia
tersenyum dan menatap dalam ke arahku, aku benar-benar merasa malu, apalagi
saat dia menggengam tanganku dan berkata “You
know, the sexiest curve on your body is…your smile”. Saat dia mengatakannya
aku tak lagi memikirkan berat dan ukuran tubuhku, tapi aku hanya memilih untuk
percaya padanya dan memberikannya sebuah senyuman.
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2
TULISAN
Jangan Pernah Berpikir Untuk Pergi, Jika Masih Ingin Memperbaiki
Ada hari yang ingin kuhapus dari memori tapi
entah kenapa melekat terlalu kuat, hari dimana kamu berdiri tepat di depanku,
terdiam tapi menatap tajam, ada kekecewaan, ada kebencian, ada juga keputus
asaan, tapi sejujurnya aku lebih suka tak menerjemahkan ekspresimu, itu
membuatku sungguh bersalah, dan kemudian sebuah SMS masuk ke handphone-ku dan
memecah kesunyian, SMS dari kamu yang bertuliskan “Aku menyesal mengenalmu”
kamu melewatiku dan pergi, setelahnya, semuanya berubah.
Teringat lagi
cerita beberapa tahun lalu saat hari dimana kata “PUTUS” itu menjungkir
balikkan dunia-ku, dan setelah mencoret-coret sebuah kertas jadilah puisi payah
ala anak SMA membangunkan lagi kenangan lama
Nama kita sama-sama pasarannya
Zodiak kita sama aja, wong tanggal lahirnya cuma beda satu angka
tapi otak kita beda, otak kamu isinya rumus fisika
otakku ??? nggak yakin ada isinya, hahaha
kamu yang dibanggain di sekolahan
aku???di jam pelajaran paling sering bikin guru gak tahan!
Masih ingat jadwal SMS-an kita???
Jam 7 sampe jam 10, nyambung lagi besok subuh
bikin kangeeeeen kamu, palagi kayak sekarang, MALAM MINGGU!
Tapi nggak mungkin bisa lagi kayak dulu
kamu udah jauh
nggak bakalan lagi percaya sama aku
gara-gara temen cowokku
yang hobi banget ngerjain kamu
itu juga gara-gara aku yang nggak mau akuin kamu pacarku
Cuma gara-gara kamu brondong lugu, adek kelasku, si anak
kelas satu!
Tapi itu kan dulu…jaman kita masih pake putih abu-abu
sekarang udah berapa tahun berlalu?
Enam taon tauk!
Mestinya kamu maafin aku
bukannya anggap aku musuh!
Hari
itu, 14 Februari 2005, terlalu lama, terlalu basi untuk menjadi cerita, tapi
sepertinya ada hal-hal yang walau ingin terhapuskan tapi memang tak bisa
dilupakan, seperti kenangan saat pertama kali aku merasakan sakit akibat patah
hati, tapi satu pelajaran pentingnya, bahwa ; Patah hati itu adalah sebuah fase
dimana kita akan paham ada proses pendewasaan yang harus kita lalui, semakin
sakit rasanya akan membuat kita mengerti bahwa kita pernah merasakan indahnya
dicintai, patah hati akan membuat kita mengerti bahwa ada hal-hal yang akan
membuat kita menderita sebelum akhirnya bahagia, seperti harus siap menghadapi
hujan dan awan gelap sebelum munculnya pelangi, atau seperti merasakan gelap
mencekam tepat sebelum munculnya mentari.
Pertanyaan
pertama: Apa yang ditinggalkan setelah
sakitnya patah hati, selain sakit dan luka? Jawabannya kenangan dan
kebiasaan yang mau tak mau harus kita ubah, bila ingin bangkit dari sakit atau
memilih membiarkan diri terpuruk terlalu dalam. Pertanyaan kedua; apa yang akan kita dapatkan setelah patah hati? Sebuah
predikat baru; MANTAN! Entah kamu yang ditinggalkan atau kamu yang
meninggalkan, pada dasarnya ditinggalkan dan meninggalkan sama-sama menyakitkan!
Kembali
kepada judul, Jangan Pernah
Berpikir Untuk Pergi, Jika Masih Ingin Memperbaiki, adalah satu hal yang tak pernah kupikirkan saat pertama kali mengalami
apa yang dinamakan patah hati, karena yeah, pada dasarnya itu terjadi
bertahun-tahun lalu saat aku masih begitu naïf dan polos dan merasa bahwa cinta
SMA tak lebih dari sebuah cerita dalam Teenlit, aku pikir akan menemukan cinta
yang lain lagi nantinya, dan yeah aku menemukannya, tapi sayangnya aku tak
menemukan yang terbaik melebihi cowok pertama yang membuatku merasakan patah
hati.
Lalu bagaimana
dengan pertanyaan, KENAPA SIH HARUS BALIK KEPADA MANTAN? Menurutku, setelah berkali-kali patah hati, bangkit,
dan mencari cinta baru, jawabannya adalah …kita akan memilih untuk kembali karena
kita masih ada keinginan untuk
memperbaiki, masih ada cinta di dalam hati, masih ingin menjalani kisah dengan orang yang membuat
kita untuk terus peduli. Lalu kenapa harus dengan MANTAN??? Sebelum menjadi kata mantan tentunya
ada panggilan lainnya, dari sayang,
cinta, atau hunnybunny tralala, ingat lagi mengapa kita jatuh cinta
dulunya, mengapa kita harus sampai berpisah, buatlah sebanyak-banyaknya
pertanyaan lalu temukanlah jawabannya, jika jawaban untuk alasan yang membuat
kamu jatuh cinta lebih banyak, daripada
jawaban mengapa kamu harus berpisah, maka sederhana saja, KEMBALI DAN MEMPERBAIKI!!! aku pernah
menyesal tak sempat memperbaiki, tapi minimal aku harus bersyukur, patah hati
membuatku lebih berhati-hati dalam mencintai dan membuatku belajar untuk lebih
menghargai, dalam sudut pandangku sebagai wanita, laki-laki lebih baik tidak
dicintai daripada tidak dihargai, sehingga kadang mereka lebih sering memilih
pergi hanya karena merasa tidak dihargai, kembalilah pada mantan kekasih, jika
masih ada percikan kembang api diantara kalian, jika masih bisa diperbaiki, sejujurnya
harus kukatakan, kisah cinta yang
sebenarnya lebih rumit daripada mendapatkan sepatu kaca dari seorang pangeran
sempurna.
Langganan:
Postingan (Atom)